Friday, 23 March 2012

CARA MEMASANG ANTENA TELEVISI


Cara Memasang ANTENA TELEVISI

Hampir sepanjang minggu ini angin berhembus kencang sampai-sampai antena tv saya roboh dengan tiang patah. Saya pun mulai bereaksi untuk memasang kembali antena karena adik saya sudah mulai mengeluh tidak dapat nonton tv. Dari beberapa informasi yang saya dapat dari mbah Google ini salah satu tips dan tricks memasang antena tv. Sewaktu mendengarkan siaran gelombang menengah dari jarak dekat, hampir tidak perlu memasang antena, akan tetapi untuk menangkap siaran gelombang pendek yang lemah dari luar negeri yang jauh, biar bagaimanapun perlu memasang antena. Terutama di ruangan di dalam gedung yang terbuat dari beton, yang bagi arus listrik merupakan kamar yang dibatasi atau dihalangi oleh tembok, biar bagaimanapun perlu untuk memasang antena di luar gedung.
Kalau tidak dapat memasangnya di luar gedung, gantungkanlah kawat antena yang panjangnya kira-kira 4 sampai 5 meter di luar jendela, tetapi jangan sampai menyentuh gedung. Kalau rumah dari kayu, dengan antena dalam ruangan pun sudah cukup besar efisiensi penangkapannya. Untuk memasang antena, kita mendirikan tiang atau menggunakan bangunan yang tinggi, pohon-pohon, dan sebagainya. Tiang atau pohon yang digunakan untuk memasang antena, makin tinggi, makin baik.
Yang paling baik adalah di atas 10 m, akan tetapi kalau dalam keadaan terpaksa, lebih rendah dari itu pun tidak apa-apa. Baik kawat bungkus maupun kawat yang biasa, yang tidak dibungkus, kedua duanya dapat dipergunakan. Hanya saja, pada waktu memasang kawat yang biasa, bagian yang ditarik ke dalam rumah harus disekat atau dibungkus oleh sesuatu. Kalau memasang antena dengan menggunakan kawat yang tidak dibungkus, untuk bagian yang dipasang di dalam rumah, lebih baik pakai kawat bungkus, bagian sambungan kawatnya harus disambung dengan sekuat mungkin.
Dan di kedua ujung antena yang dipasang perlu dimasukkan insulator yang berbentuk telur. Untuk menangkap siaran gelombang pendek tidaklah suatu keharusan untuk memasang penangkal petir, akan tetapi untuk mencegah bahaya kilat, sebaiknya dipasang penangkal petir, dan memasukkan single pole double throw switch di antara kawat antena dan kawat penangkal petir, lihat gambar 5.
Untuk penangkal petir, dapat dipergunakan tiang tembaga atau papan tembaga yang dikuburkan dalam tanah sedalam mungkin. Pada waktu memasang antena, harap diperhatikan peraturan setempat, karena di beberapa negara di Asia dan Afrika, terdapat larangan untuk memasang antena di luar rumah. Di Indonesia boleh dipasang, hanya tingginya jangan sampai melebihi kira-kira dua meter.
Jenis-jenis Antena
Selain tiga jenis antena yang akan kami kemukakan, banyak jenis antena yang lainnya, akan tetapi semuanya mempunyai prinsip yang sama. Kawat antena yang bagaimanapun dapat dipakai, asal saja terbuat dari logam. Pilihlah yang paling mudah diperoleh di antara bermacam-macam kawat antena, seperti kawat biasa, kawat baja biasa, kawat yang dipilin, kawat aluminium, feeder untuk televisi, dan sebagainya. 

1. Antena kawat panjang (longwire antenna) atau antena miring
Antena yang sangat sederhana,  yang dipasang dengan mempergunakan bangunan-bangunan dan pohon yang tinggi, atau tiang yang ada di dekat rumah kita. 
2. Antena bentuk L terbalik 
Pasanglah bagian atasnya sejajar dengan permukaan tanah. Makin tinggi, makin baik. Panjang bagian antena yang sejajar dengan permukaan tanah, cukup 10 sampai 15 m. 

3. Antena doublet
Antena yang menangkap jalur getaran yang tertentu saja, sebagaimana yang terlihat pada gambar, elemennya adalah seperempat (1/4) dari panjang arus getaran yang ditangkap. Jadi, kalau menangkap siaran pada jalur getaran 99 MHz, riak gelombang 31 m, panjangnya adalah seperempat (1/4) dari 31 m, yaitu kira kira 7,75 m. Tetapi, kalau dengan ini saja yang dapat ditangkap hanya jalur getaran yang tertentu saja, kadang-kadang dipakai juga antena twin doublet, yang merupakan 2 antena doublet yang disatukan.
Karena antena bentuk ini memiliki dua buah, pada waktu dipergunakan harus disambungkan pada terminal antena dengan memakai kabel koaksial 75 ohm, yang disebut 3C-2V. Pada waktu memasang antena doublet perlu dipikirkan arahnya, karena antena ini memiliki direktivitas. Pendek kata, harus dipasang dengan sudut yang lurus ke arah dari mana arus listrik datang. 

Antena yang dapat menangkap gelombang televisi yang sangat minim, antena ini juga dapat mencapai gelombang terjauh sehingga gelombang terkecilpun dapat di tangkap oleh jenis antenna ini.
source : http://dirgantara.idxc.org/

No comments:

Post a Comment