Cara Memasang ANTENA TELEVISI
Hampir sepanjang minggu ini angin berhembus kencang sampai-sampai antena tv saya roboh dengan tiang patah. Saya pun mulai bereaksi untuk memasang kembali antena karena adik saya sudah mulai mengeluh tidak dapat nonton tv. Dari beberapa informasi yang saya dapat dari mbah Google ini salah satu tips dan tricks memasang antena tv. Sewaktu
mendengarkan siaran gelombang menengah dari jarak dekat, hampir tidak
perlu memasang antena, akan tetapi untuk menangkap siaran gelombang
pendek yang lemah dari luar negeri yang jauh, biar bagaimanapun perlu memasang antena.
Terutama di ruangan di dalam gedung yang terbuat dari beton, yang bagi
arus listrik merupakan kamar yang dibatasi atau dihalangi oleh tembok,
biar bagaimanapun perlu untuk memasang antena di luar gedung.
Kalau
tidak dapat memasangnya di luar gedung, gantungkanlah kawat antena yang
panjangnya kira-kira 4 sampai 5 meter di luar jendela, tetapi jangan
sampai menyentuh gedung. Kalau rumah dari kayu, dengan antena dalam
ruangan pun sudah cukup besar efisiensi penangkapannya. Untuk memasang
antena, kita mendirikan tiang atau menggunakan bangunan yang tinggi,
pohon-pohon, dan sebagainya. Tiang atau pohon yang digunakan untuk
memasang antena, makin tinggi, makin baik.
Yang
paling baik adalah di atas 10 m, akan tetapi kalau dalam keadaan
terpaksa, lebih rendah dari itu pun tidak apa-apa. Baik kawat bungkus
maupun kawat yang biasa, yang tidak dibungkus, kedua duanya dapat
dipergunakan. Hanya saja, pada waktu memasang kawat yang biasa, bagian
yang ditarik ke dalam rumah harus disekat atau dibungkus oleh sesuatu.
Kalau memasang antena dengan menggunakan kawat yang tidak dibungkus,
untuk bagian yang dipasang di dalam rumah, lebih baik pakai kawat
bungkus, bagian sambungan kawatnya harus disambung dengan sekuat
mungkin.
Dan
di kedua ujung antena yang dipasang perlu dimasukkan insulator yang
berbentuk telur. Untuk menangkap siaran gelombang pendek tidaklah suatu
keharusan untuk memasang penangkal petir, akan tetapi untuk mencegah
bahaya kilat, sebaiknya dipasang penangkal petir, dan memasukkan single
pole double throw switch di antara kawat antena dan kawat penangkal
petir, lihat gambar 5.
Untuk
penangkal petir, dapat dipergunakan tiang tembaga atau papan tembaga
yang dikuburkan dalam tanah sedalam mungkin. Pada waktu memasang antena,
harap diperhatikan peraturan setempat, karena di beberapa negara di
Asia dan Afrika, terdapat larangan untuk memasang antena di luar rumah.
Di Indonesia boleh dipasang, hanya tingginya jangan sampai melebihi
kira-kira dua meter.
Jenis-jenis Antena
Selain
tiga jenis antena yang akan kami kemukakan, banyak jenis antena yang
lainnya, akan tetapi semuanya mempunyai prinsip yang sama. Kawat antena
yang bagaimanapun dapat dipakai, asal saja terbuat dari logam. Pilihlah
yang paling mudah diperoleh di antara bermacam-macam kawat antena,
seperti kawat biasa, kawat baja biasa, kawat yang dipilin, kawat
aluminium, feeder untuk televisi, dan sebagainya.
1. Antena kawat panjang (longwire antenna) atau antena miring
Antena
yang sangat sederhana, yang dipasang dengan
mempergunakan bangunan-bangunan dan pohon yang tinggi, atau tiang yang
ada di dekat rumah kita.
2. Antena bentuk L terbalik Pasanglah bagian atasnya sejajar dengan permukaan tanah. Makin tinggi, makin baik. Panjang bagian antena yang sejajar dengan permukaan tanah, cukup 10 sampai 15 m.
Antena
yang menangkap jalur getaran yang tertentu saja, sebagaimana yang terlihat pada gambar, elemennya adalah seperempat
(1/4) dari panjang arus getaran yang ditangkap. Jadi, kalau menangkap
siaran pada jalur getaran 99 MHz, riak gelombang 31 m, panjangnya adalah
seperempat (1/4) dari 31 m, yaitu kira kira 7,75 m. Tetapi, kalau
dengan ini saja yang dapat ditangkap hanya jalur getaran yang tertentu
saja, kadang-kadang dipakai juga antena twin doublet, yang merupakan 2
antena doublet yang disatukan.
Karena
antena bentuk ini memiliki dua buah, pada waktu dipergunakan harus
disambungkan pada terminal antena dengan memakai kabel koaksial 75 ohm,
yang disebut 3C-2V. Pada waktu memasang antena doublet perlu dipikirkan
arahnya, karena antena ini memiliki direktivitas. Pendek kata, harus
dipasang dengan sudut yang lurus ke arah dari mana arus listrik datang.
4. Antenna wifi
Antena
yang dapat menangkap gelombang televisi yang sangat minim, antena ini
juga dapat mencapai gelombang terjauh sehingga gelombang terkecilpun
dapat di tangkap oleh jenis antenna ini.
source : http://dirgantara.idxc.org/
No comments:
Post a Comment