Perusahaan hanya akan bertahan sukses dalam jangka panjang apabila berhasil membangun strategi untuk menghadapi 5 tekanan persaingan (competitive forces) yaitu:
1. persaingan dengan kompetitor atau perusahaan-perusahaan yang sudah ada
dalam industry
2. ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industry
3.
ancaman produk atau jasa pengganti
4.
posisi tawar (bargaining power) konsumen
5.
posisi tawar (bargaining power) pemasok
- Strategi Cost Leadership
- Strategi Differensiasi
- Strategi Inovasi
- StrategiPertumbuhan
- Strategi Inovasi
Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk
memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan
dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang
perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Membangun bisnis dengan customer-focused
Perusahaan
yang dapat membangun bisnis yang berfokus pada customer adalah bagaimana dia
dapat :
·
Mempertahankan agar customers loyal
·
Dapat mengantsisipasi kebutuhan masa yang kan
datang
·
Mampu merespon kekhawatiran customer
·
Menyediakan pelayanan yang berkualitas tinggi
kepada customer
Bagaimana
perusahaan agar dapat menyediakan customer value :
·
Mampu menelusuri preferensi dari pelanggan
·
Mengikuti trend pasar
·
Dapat menyediakan produk dan service kapan
saja dan dimana saja
· Mampu menyediakan pelayanan kepada customer
sesuai dengan yang diinginkan
· Memanfaatkan Customer Relationship Management (CRM) systems untuk
dapat focus kepada customer
Value Chain dan Strategi Information System
Salah satu teori yang dikembangkan oleh Michael Porter adalah teori value chain. Teori ini menggambarkan bahwa sebuah perusahaan adalah suatu rangkaian bentuk aktivitas dasar yang mempunyai fungsi menambah value bagi produk dan jasa yang dihasilkan.
Salah satu teori yang dikembangkan oleh Michael Porter adalah teori value chain. Teori ini menggambarkan bahwa sebuah perusahaan adalah suatu rangkaian bentuk aktivitas dasar yang mempunyai fungsi menambah value bagi produk dan jasa yang dihasilkan.
Akitivitas
yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari :
·
Primary processes, yaitu suatu aktivitas proses
yang berhubungan langsung dengan proses manufaktur atau penyediaan produk.
·
Support processes, yaitu aktivitas proses
yang dari waktu ke waktu memberikan dukungan terhadap perusahaan dan secara
tidak langsung memberikan kontribusi kepada produk dan jasa yang dihasilkan.
Primary processes
terdiri dari :
1. Inbound
logistic (input) : masuknya material yang akan diproses (diterima, disimpan).
2.
Operations (manufacturing
and testing): material yang digunakan dalam kegiatan operasi yang lebih bernilai
ditambahkan dalam pembuatan produk.
3. Outbound Logistic (storage
and distribution) : produk-produk perlu disiapkan untuk delivery
(packaging,storing and shipping).
4. Marketing and sales :
mencoba untuk menjual produk untuk costumer, meningkatkan nilai produk dengan
manghasilkan deman (permintaan) untuk produk-produk perusahaan (nilai dari item
produk yang terjual lebih besar daripada yang terjual).
5. Service : ditujukan untuk
customer yang akan memberikan nilai, dan dari penambahan nilai ini, hasil
primary processes diharapkan menghasilkan profit.
Primary Processes didukung dengan support
processes, meliputi :
1. infrastruktur perusahaan (accounting, finance, management)
2. manajemen sumber daya manusia
3. pengembangan teknologi (Riset
and Development)
4. procurement
Dengan mengaplikasikan value chain dalam maka perusahaan
dapat ikut serta dalam strategi kompetitif untuk memberikan nilai yang terbaik
pada produk atau jasa yang dihasilkan.
PENGGUNAAN TI UNTUK
KEUNGGULAN STRATEGIS
Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam
penggunaan teknologi informasi. Banyak perusahaan memanfaatkan teknologi
informasi sebagai keunggulan kompetitif yang membedakan dengan perusahaan
lainnya dalam satu pasar.
1. Strategi kompetitif dengan menggunakan teknologi informasi, adalah:
Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang efisiensi menciptakan biaya perubahan yang mengunci customers dan suplayers didalam perusahaan.
Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang efisiensi menciptakan biaya perubahan yang mengunci customers dan suplayers didalam perusahaan.
2. Lakukan investasi besar dalam aplikasi TI canggih yang dapat membangun
rintangan bagi para pesaing atau pihak luar untuk masuk ke dalam industri
tersebut.
3. Masuknya berbagai komponen TI dalam produk dan jasa untuk membuat pengganti
dari produk atau jasa sejenis, menjadi lebih sulit.
4. Dorong investasi ahli-ahli sistem informasi, hardware, software, database,
dan jaringan, dari penggunaan operasional menjadi aplikasi strategi.
Salah satu dari implementasi yang sangat penting dari strategi kompetitif adalah bussiness process reenginerring (BPR), yaitu suatu proses melakukan pemikiran ulang yang mendasar dan desain kembali secara radikal dalam proses bisnis untuk menghasilkan perubahan yang luar biasa pada cost, kecepatan, kualitas dan pelayanan.
Menjadi perusahaan yang
tangkas/gesit (agile).
Agility dalam sebuah kinerja bisnis dapat diartikan
sebagai keberhasilan perusahaan dalam mengahadapi perubahan yang sangat cepat,
dan pasar global yang semakin terpisah pisah sesuai dengan tuntutan akan
kualitas tinggi, kinerja baik dan semakin personal sesuai keinginan konsumen.
Untuk mewujudkan Agile company,ada 4 strategy dasar yang harus dilaksanakan :
- Konsumen harus mengetahui bahwa produk perusahaan adalah solusi individu atas maalah yang dihadapi, sehingga harga produk dapat ditetapkan dengan basis nilai (value) sebagai sebuah solusi, dibandingkan dengan harga produksi semata
- Bekerjasama dengan konsumen, suplier dan kompetitor agar dapat menyediakan produk di pasar dengan segera dan biaya seefektif mungkin.
- Mengatur perusahaan sehingga dapat berkembang pesat dalam keadaanyang selalu berubah dan diliputi ketidakpastian. Cara yang dilakukan dengan menerapkan struktur organisasi fleksibel yang mengacu pada kesempatan di pasar.
- Melipatgandakan dampak dari sdm dan pengetahuan yang dimiliki
Menciptakan perusahaan
virtual (VC-Virtual Company)
VC adalah perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan manusia, organisasi, aset dan gagasan/pikiran.
VC menciptakan jaringan informasi melaui jaringan internet, intranet dan ekstranet. Juga menciptakan Interenterprise information systems dengan pemasok, konsumen, subkontraktor dan supplier.
VC adalah perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan manusia, organisasi, aset dan gagasan/pikiran.
VC menciptakan jaringan informasi melaui jaringan internet, intranet dan ekstranet. Juga menciptakan Interenterprise information systems dengan pemasok, konsumen, subkontraktor dan supplier.
Strategi
yang diterapkan:
- Berbagi infrastruktur dan resiko dengan persekutuan
- Menghubungkan kompetensi inti yang saling berhubungan
- Meningkatkan efisiensi waktu & kas melalui sharing
- Meningkatkan fasilitas dan cakupan pasar
- Memperoleh akses kepada pasar baru dan share market atau loyalitas konsumen.
- Beralih dari sekedar menjual produk menjadi menjual solusi.
Membangun Knowledge Creating Company.
Ada 2 macam
knowledge yang dikembangkan perusahaan :
Explicit knowledge: data,
dokumen, dan seluruh hal yang tertulis atau yang tersimpan didalam computer
Tacit knowledge: “how-to” knowledge yang ada
dalam pikiran masing masing pekerja Tacit Knowledge seringkali menggambarkan
informasi terpenting dari sebuah organisasi, namun tidak tercatat secara
tertulis tetapi berada didalam akal/pikiran masing masing karyawan. Learning
organization menciptakan system yang memungkinkan Tacit knowledge dapat diakses
seluruh karyawan. Knowledge management yang sukses, menciptakan teknik,
teknologi, sistem dan reward/insentif yang mendorong karyawan untuk membagikan
pengetahuan yang dimiliki sehingga secara akumulasi meningkatkan workplace and
enterprise knowledge. Perusahaan membangun Knowledge Management System (KMS)
untuk mengelola pembelajaran organisasi dan bisnis.
Tujuan
dari KMS yaitu menciptakan sistem yang memfasilitasi karyawan untuk
menciptakan, mengelola secara sistematis dan membuat knowledge tersedia
kapanpun dan dimanapun dibutuhkan didalam organisasi. Dalam informasi ini
termasuk proses, prosedur, paten, referensi kerja, dan formula, best practise,
peramalan dan kepastian. KMS didesain untuk menyediakan imbal balik/feedback
secara cepat kepada karyawan, mendorong perubahan perilaku, dan perubahan
kinerja bisnis secara signifikan. Knowledge yang ada akan diimplementasikan
dalam proses bisnis, produk dan jasa yang dihasilkan. Integrasi ini menjadikan
perusahaan menjadi lebih innoovative dan agile dalam menyediakan produk dan
layanan pelanggan berkualitas.
No comments:
Post a Comment