Thursday 9 October 2014

ide menuju metamorfosis sempurna pln

Blogger memadati blogger bicara dengan PLN
Jakarta - Seratus lebih blogger pada tanggal 21 September 2014 berkumpul dan berbincang dengan PT PLN (Persero). Mereka berdiskusi tentang permasalahan dan ide-ide segar untuk memajukan PLN terutama dalam hal pelayanan PLN kepada masyarakat di Pinisi Edutaiment Park, Pasaraya, Blok M.


Apa itu PLN?

Acara yang diadakan PLN bekerja sama dengan blog Detik ini menghadirkan nara sumber dari PLN yakni Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto dan Manajer Niaga PLN Distribusi Jakarta & Tangerang, Munief Budiman.

Para Blogger ini datang tidak hanya dari daerah Jabodetabek. Melainkan ada yang berasal dari luar kota seperti Bandung sengaja menghadiri acara ini. Mereka sangat antusias menyimak pembahasan dari dua orang nara sumber PLN.

Bambang Dwiyanto mengatakan, PLN akan terus berusaha melayani masyarakat seiring dengan tingginya harapan masyarakat yang harus dipenuhi oleh PLN. Karena kalau listriknya bagus, lancar, PLN maju Indonesia maju. Listrik cukup, industri dan ekonomi akan tumbuh dgn baik, jelas Bambang.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan kondisi geografis Indonesia menjadi tantangan PLN dalam mengaliri listrik. Rasio elektrifikasi saat ini mencapai 81 persen. Artinya masih ada penduduk indonesia yang belum menikmati listrik, belum mendapat akses listrik, tegas Bambang.

Khusus untuk pengembangan layanan, Munief Budiman berbicara tentang inovasi terbaru bagi pelanggan listrik prabayar. PLN sedang merancang layanan isi ulang pulsa listrik yang terintegrasi dengan telepon seluler. Di waktu yang akan datang cukup dengan beli listrik lewat telepon selular atau ATM, pulsa listrik otomatis terisi. Tidak perlu lagi memasukan 20 digit nomor token ke dalam meter. Nanti cukup lihat notifikasinya saja kalau listrik kita sudah di top up. Cocok untuk pelanggan listrik seperti BTS dan penerangan jalan, jelas Munief.

Sejarah PLN

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

Ide bagi PLN.

Sebagai pengguna listrik terutama untuk kebutuhan di rumah, saya yang secara rutin mewakili orang tua dalam mengurus pembayaran maupun keluhan ketika terjadi gangguan mempunyai ide-ide yang mungkin dapat di realisasikan maupun ditampung terlebih dahulu. Berikut beberapa ide menurut saya yang kiranya dapat menjadi masukan bagi PLN:

  1. Pemanfaatan energi alternatif panel surya pada pusat distribusi pln. Penggunaan panel surya memang membutuhkan investasi yang besar tapi menurut saya daya gunanya sangat diperlukan sebagai penganti bahan bakar tidak tergantikan (minyak bumi) dan juga berguna bagi daerah terpencil. Penggunaan panel surya sangat cocok di Indonesia yang mempunyai iklim tropis (musim hujan dan kemarau). Apalagi masih banyak lokasi yang bisa djadikan pusat tempat panel surya dikarenakan Indonesia mempunyai banyak daratan serta pulau-pulau yang luas.
  2. Penggunaan biofuel dimana biofuel atau bahan bakar hayati dihasilkan langsung dari tanaman. Di beberapa negara maju sudah mulai memakai biofuel. Penggunaan bahan bakar ini dimaksudkan agar penggunaan bahan bakar dari perut bumi secara bertahap dikurangi, lebih bagus lagi jika tidak memakainya kembali.
  3. Berkaitan dengan pembayaran penggunaan listrik. Perlunya sistem agar user dipermudah ketika tidak mempunyai waktu/sibuk dapat tetap menggunakan listrik ketika daya listrik sudah habis atau mendekati limit batas penggunaan. Sistem bisa berupa sms (short massage service) atau email yang sudah didaftarkan terlebih dahulu.
  4. Sistem utang daya/ minus saldo. Maksudnya adalah pembuatan sistem dimana user ketika limit daya sudah habis masih bisa menggunakan listrik. Tetapi ketika mengisi token, maka nominal token yang telah di isi dikurangi dengan utang pemakai daya sesudah melewati limit sebenarnya. Sistem ini memberikan tolerasi maksimal 2 hari dengan tetap mengeluarkan tanda bunyi. Dan bila lewat dari 2 hari tetap belum di isi maka akan di putus aliran listriknya. Karena tujuan sistem ini adalah agar user yang sibuk masih ada waktu bukan user yang sengaja. Dan sistem ini juga tidak berlaku jika digunakan 3 kali berturut-turut. Kerenkan :)
  5. Sistem pembayaran/pembelian token isi ulang dengan mobile banking yang terintegrasi dengan sistem pembayaran pln. Dimana sistem ini membantu user dapat membeli melalui smartphone. Sistem bisa berbasis Android, IOS, Blackbery dan Windowsphone. Tujuan dari sistem ini agar memudahkan user yang sibuk/tidak mempunyai waktu untuk membeli token bisa membeli melalui gadget masing-masing.
  6. Perlu adanya edukasi terhadap masyarakat terhadap penghematan listrik melalui sekolah-sekolah maupun media sosial. Bisa berupa tip, saran atau acara dialog.

Contact Center
Sekian tulisan dan ide-ide saya sarankan kepada pln melalui blog ini dengan tujuan bisa membantu konsumen. Ide ini muncul berdasarkan pengalaman saya sebagai konsumen, dimana sudah baik tapi masih ada yang perlu ditingkatkan dari segi pelayanan maupun operasional dari yang sudah ada di pln sekarang. Jika mempunyai masalah tentang pln kamu bisa menghubungi nomor pada gambar diatas.

Sumber:

 www.pln.co.id
 www.plnbersih.com

No comments:

Post a Comment